Diagnosis dan Terapi Autism Pada Anak
Terapi Autisme atau gangguan spektrum autisme adalah gangguan neurobehavioral yang mempengaruhi perilaku sehari-hari. Tanda atau gejala autism biasanya dapat diamati pada saat anak berusia tiga tahun. Meskipun demikian, beberapa anak telah didiagnosa mengidap autism sejak lahir.
Kami siap untuk menjawab pertanyaan Anda dan memberikan informasi lebih lanjut. Hubungi nomor telepon kami di 087772279607
Cara Mendiagnosa autism
Dokter spesialis anak dapat melakukan diagnosis autism pada anak. Pemeriksaan dilakukan setiap 18 dan 24 bulan sekali untuk memantau perkembangan anak serta mendiagnosis kondisi gangguan sejak dini. Dilansir dari WebMD, dokter dapat mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan keluarga, perkembangan, dan perilaku anak. Diberikutkan beberapa contoh pertanyaan atau pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa autisme:
- Apakah bayi Anda tersenyum pada usia 6 bulan?
- Apakah pada usia 9 bulan anak meniru suara dan ekspresi wajah?
- Apakah pada usia 12 bulan anak mengoceh dan mengoceh?
- Apakah anak menunjukkan perilaku yang tidak biasa atau berulang?
- Apakah anak kesulitan melakukan kontak mata?
- Apakah anak bereaksi saat seseorang mencoba untuk menarik perhatian mereka?
- Apakah nada suara anak datar?
- Apakah anak sensitif terhadap cahaya, kebisingan, atau suhu?
- Apakah anak memiliki gangguan tidur atau pencernaan?
- Apakah mereka cenderung kesal atau marah?
Pengamatan orangtua terhadap perkembangan anak sangat penting. Jika dokter menemukan salah satu atau beberapa tanda autism, dokter dapat merujuk Anda ke spesialis untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Terapi autism
Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan autism secara total. Namun, kondisi ini bisa diobati dengan baik sehingga anak dapat berinteraksi sosial dan beraktivitas tanpa kendala. Berikut beberapa terapi autism yang dapat diberikan kepada anak:
1. Terapi Fisik (Fisioterapi)
Beberapa anak dengan autism memiliki perkembangan motorik tertunda. Fisioterapi dapat membantu anak mengatasi masalah koordinasi dan kekuatan otot. Terapi fisik ini dilakukan oleh terapis yang bersertifikat khusus.
2. Terapi Bermain
Cara bermain anak autism berbeda dengan anak-anak lainnya. Mereka cenderung fokus pada satu bagian mainan, seperti roda mobil-mobilan, daripada melibatkan keseluruhan mainan. Selain itu, mereka umumnya enggan bermain dengan anak-anak lain. Untuk membantu dalam bermain, anak-anak dengan autism membutuhkan bantuan. Melalui terapi autism bermain, mereka dapat melatih kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.
3. Terapi Visual
Tidak dapat disangkal bahwa mayoritas anak dengan kondisi autis memiliki kecenderungan sebagai pemikir visual. Itulah sebabnya, penggunaan gambar dalam proses belajar dapat membantu anak-anak tersebut. Terapi visual atau Picture Exchange Communication System membantu anak-anak untuk lebih mudah memahami informasi. Dalam proses terapi ini, terapis akan memberikan beberapa gambar binatang dan menyebutkan namanya. Kemudian, anak diminta untuk memilih gambar binatang yang tepat sesuai dengan instruksi.
4. Terapi Wicara
Gejala autism juga dapat ditandai dengan kesulitan berbicara. Anak-anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengungkapkan keinginan mereka secara lisan atau memahami bahasa orang lain.
Oleh karena itu, anak-anak yang mengalami kesulitan berbicara dapat mendapatkan manfaat dari terapi wicara. Anda dapat membantu mereka dengan melakukan terapi autism ini di rumah, seperti mengajak mereka bernyanyi atau melatih artikulasi bicara dengan melibatkan latihan otot bibir atau wajah menggunakan cermin.
5. Terapi Okupasi
Anak-anak dengan autism juga bisa mengalami perkembangan motorik yang lambat. Terapi autism okupasi membantu meningkatkan perkembangan motorik anak dan membantu mereka dalam aktivitas sehari-hari.
Semua terapi tersebut dapat membantu anak-anak dengan autism mengatasi berbagai hambatan dan mengembangkan keterampilan sosial serta kehidupan sehari-hari mereka. Selain terapi autism profesional, dukungan dan perhatian dari orangtua dan keluarga juga sangat penting dalam membantu anak dengan autism mengatasi tantangan yang mereka hadapi.
Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membantu Anak Autism
Terapi autism yang diberikan kepada anak dengan autism harus bersifat individual, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing anak. Dalam beberapa kasus, kombinasi dari beberapa terapi di atas dapat memberikan hasil yang lebih baik. Selain itu, peran orangtua dalam mendukung dan melibatkan diri dalam terapi anak sangatlah penting. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua dalam membantu anak dengan autism:
1. Pendidikan Khusus
Sekolah yang menyediakan program pendidikan khusus untuk anak dengan autism dapat membantu mereka belajar dengan metode yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Guru yang terlatih dan fasilitas yang mendukung akan membantu anak mencapai potensinya.
2. Konsistensi dan Rutinitas
Anak dengan autism biasanya lebih nyaman dengan rutinitas yang konsisten. Menciptakan lingkungan yang terstruktur dan konsisten di rumah dan di sekolah dapat membantu anak merasa lebih aman dan mudah beradaptasi.
3. Pengurangan Stimulasi
Beberapa anak dengan autism sensitif terhadap cahaya, suara, atau sentuhan. Mengurangi stimulasi berlebih dalam lingkungan anak, seperti suara bising atau pencahayaan yang terlalu terang, dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi.
4. Komunikasi yang Jelas dan Sederhana
Berbicara dengan kalimat yang sederhana dan jelas, serta memberikan instruksi secara visual dapat membantu anak dengan autism memahami informasi dengan lebih baik.
5. Pemberian Penguatan Positif
Menggunakan sistem penguatan positif, seperti pujian atau hadiah, ketika anak berhasil menyelesaikan tugas atau berperilaku dengan baik, dapat memotivasi mereka untuk terus belajar dan berinteraksi secara positif.
6. Sabar dan Pengertian
Anak dengan autism mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk belajar atau melakukan tugas tertentu. Bersabarlah dan tunjukkan pengertian dalam mendampingi perkembangan anak.
7. Melibatkan dalam Aktivitas Sosial
Mengajak anak untuk terlibat dalam aktivitas sosial dengan teman sebaya atau keluarga dapat membantu mereka meningkatkan keterampilan sosial dan belajar dari interaksi dengan orang lain.
8. Mengenali Isyarat Stres
Penting bagi orangtua untuk mengenali tanda-tanda stres atau kelelahan pada anak. Memberikan waktu istirahat yang cukup dan menghindari situasi yang dapat menimbulkan stres berlebih dapat membantu menjaga keseimbangan emosi anak.
BACA JUGA: Mengenal Terapi Anak Berkebutuhan Khusus