Mengenal Terapi Anak Berkebutuhan Khusus
Apakah kamu Pernah mendengar tentang terapi anak berkebutuhan khusus? Istilah ini merujuk pada proses terapi untuk meningkatkan kemampuan diri dan mengurangi gejala penyakit pada anak-anak dengan kebutuhan khusus. Menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak berkebutuhan khusus disarankan untuk segera melakukan terapi setelah kondisi mereka teridentifikasi. Terapi yang diberikan kepada anak-anak dengan kebutuhan khusus pada umumnya terdiri dari dua kategori, yakni terapi fisik dan terapi mental. Berikut adalah berbagai macam Terapi anak berkebutuhan khusus yang perlu diketahui:
Kami siap untuk menjawab pertanyaan Anda dan memberikan informasi lebih lanjut. Hubungi nomor telepon kami di 087772279607
Macam-Macam Terapi Anak Berkebutuhan Khusus
1. Terapi Fisik
Membantu mengatasi kekurangan fisik dan gangguan gerakan anak berkebutuhan khusus. Terapi ini dapat bersifat pasif atau aktif, dengan tujuan memperkuat otot tertentu melalui gerakan yang dilakukan sendiri oleh pasien.
2. Terapi Kognitif Perilaku
Diperuntukkan bagi anak-anak dengan autisme untuk mengurangi gejala dan membantu mereka mengungkapkan perasaan dengan lebih baik melalui Cognitive Behavioral Therapy (CBT), yang mengubah pola pikir dan perilaku anak.
3. Terapi Wicara
Terapi Wicara adalah terapi yang berfokus untuk membantu anak-anak yang mengalami masalah dalam komunikasi atau berbicara. Terapi ini bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan bahasa serta gerakan otot mulut yang dibutuhkan dalam proses berbicara. Terapi Wicara dilakukan oleh seorang terapis wicara yang terlatih dan berpengalaman dalam membantu anak-anak mengatasi kesulitan komunikasi mereka.
4. Terapi Okupasi
Terapi Okupasi adalah suatu pendekatan rehabilitasi yang bertujuan untuk melatih dan meningkatkan keterampilan motorik halus anak, seperti menulis, menggambar, mengancingkan baju, dan aktivitas lain yang melibatkan gerakan tangan yang halus. Tujuan utama dari terapi ini adalah untuk membantu anak-anak mengatasi kesulitan dalam aktivitas sehari-hari dan meningkatkan kemandirian mereka.
5. Terapi Bermain
Terapi ini dilaksanakan dengan memberikan kebebasan kepada anak untuk bermain di dalam ruangan yang aman dan nyaman tanpa pembatasan. Tujuannya adalah untuk memungkinkan anak mengekspresikan dirinya dengan bebas.
Melalui terapi ini, anak-anak berkebutuhan khusus juga memiliki kesempatan untuk belajar analisis dan pemecahan masalah melalui bermain permainan. Terapis biasanya memberikan instruksi, dimulai dari yang sederhana hingga yang lebih kompleks.
6. Terapi Sensori Integrasi
Memanfaatkan panca indra anak, terutama keseimbangan, sentuhan, dan kesadaran tubuh, untuk membantu anak dengan gangguan belajar, perkembangan, dan perilaku.
7. Terapi Applied Behavior Analysis (ABA)
Terapi Applied Behavior Analysis (ABA) adalah suatu pendekatan intervensi yang telah terbukti efektif dalam membantu individu berkebutuhan khusus, terutama anak-anak dengan spektrum autisme dan gangguan perkembangan lainnya. Metode ABA menggunakan prinsip-prinsip belajar dan motivasi untuk mengubah perilaku anak dengan memberikan penguatan positif atas perilaku yang diinginkan.
8. Terapi Menunggang Kuda
Terapi menunggang kuda atau hippotherapy merupakan salah satu bentuk terapi fisik yang digunakan untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam terapi ini, anak-anak tersebut mengendarai kuda di bawah bimbingan seorang terapis.
Menunggang kuda adalah bentuk terapi fisik di mana anak-anak harus beradaptasi dengan gerakan kuda yang mereka tunggangi. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sosial dan berbicara pada anak-anak berusia 5-16 tahun yang mengikuti terapi tersebut.
9. Terapi Intervensi Pengembangan Hubungan
Mengajarkan anak berkebutuhan khusus untuk berpikir lebih fleksibel dan terlibat dalam hubungan sosial dengan orang lain, dimulai dari mengembangkan hubungan dengan orangtua.
10. Terapi Sensory Integration and Related
Terapi anak berkebutuhan khusus ini masih termasuk pendekatan baru dalam mengatasi kebutuhan khusus anak. Terapi intervensi pengembangan hubungan bertujuan untuk mengajarkan anak cara berpikir secara lebih fleksibel, serta melibatkan mereka dalam interaksi sosial dengan orang lain.
Khususnya, terapi ini dimulai dengan fokus pada perkembangan hubungan antara anak dan orangtua. Oleh karena itu, peran orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan terapi ini.
Terapi anak berkebutuhan khusus ini bertujuan untuk melatih anak-anak berkebutuhan khusus agar dapat mengatur reaksi mereka terhadap rangsangan eksternal. Sebagai contoh, jika seorang anak sangat sensitif terhadap sentuhan, maka dalam terapi ini, terapis akan memberikan rangsangan sentuhan secara bertahap sehingga anak dapat beradaptasi dan terbiasa dengan rangsangan tersebut.
11. Terapi Perhatian
Meningkatkan kemampuan perhatian anak-anak berkebutuhan khusus, seperti kemampuan menunjuk dengan jari, melalui Joint Attention Therapy. Penting untuk memilih Terapi anak berkebutuhan khusus yang sesuai dengan kondisi masing-masing anak berkebutuhan khusus dan berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk mengetahui terapi yang paling tepat.
BACA JUGA: Perbedaan Antara Terapi Okupasi dan Wicara